Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

REFLEKSI ULANG JANJI DI HARI PRAMUKA KE-55 SEBAGAI SARANA MEMPERKUAT DAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA




Semangat perjuangan para pemuda telah membuktikan kemampuanya untuk menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat dan mencetak generasi berkualitas yang berkarakter. Gerakan Pramuka merupakan wadah bagi kaum muda untuk menyalurkan segala bakat dan fasilitas dalam berkarya. Gerakan Pramuka telah menginjak usia ke-55 tahun menandakan usia yang semakin tua namun jiwa anggotanya tetap harus muda. Pada tahun ini hari pramuka ke-55 memiliki tema mengajak untuk membangun karakter melalui kegiatan keren, gembira dan asyik sehingga membuat pemuda indonesia yang mengikuti pendidikan tidak jenuh dan bosan.

Narkoba merajalela, Pemerkosaan, Korupsi dan kasus-kasus lain begitu banyak kita dengar di berbagai media. Kita sayangkan pelaku itu semua adalah masyarakat Indonesia sendiri, betapa sedihnya Indonesia saat ini menjadi negara yang krisis karakter. Karakter bangsa Indonesia yang seharusnya menjunjung tinggi nilai ketuhanan dan moral seakan mulai runtuh perlahan-lahan dan terlupakan. Di tengah krisinya karakter juga tanpa disadari kita semakin mendekati MEA (Mayarakat Ekonomi Asean) dimana kualitas dan kapasitas personal harus ditingkatkan untuk bersaing dalam dunia global.

Ulang janji di hari pramuka setiap tahunnya dilaksanakan oleh anggota pramuka dalam suasana hikmat di waktu malam menjelang pergantian hari. Pengungkapan ulang janji ini bertujuan untuk merenung dan berinteropeksi diri terhadap perbuatan selama ini dengan janji seorang pramuka. Janji seorang pramuka dalam bentuk Trisatya yang didalamnya terdapat tiga point yang harus dijanjikan untuk dilaksanakan bagi anggota pramuka. Umumnya janji tersebut ada kewajiban kepada Tuhan, kewajiban kepada sesama dan kewajiban kepada diri sendiri. Kewajiban kepada tuhan merupakan janji setiap insan pramuka untuk selalu patuh terhadap ajaran agamanya dan mengamalkan apa yang sudah menjadi keyakinannya. Kewajiban kepada sesama merupakan perilaku dan tanggungjawab seseorang dengan manusia baik diliingkungan keluaraga, sekitar tempat tinggal, daerah, negara dan antar negara. Kewajiban terhadap diri sendiri merupakan perilaku kehidupan yang harus dimiliki untuk mencirikan sebagai anggota pramuka seperti dalam dasa dharma.

Trisatya yang kita ucapkan berbunyi “Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan yang maha esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan pancasila, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat menepati dasa dharma”.  Tiga janji tersebut sudah seharusnya tertanam dihati sanubari setiap insan pramuka sehingga menjadi landasan dasar dalam setiap pikiran, ucapan dan perbuatan. Ulang janji sungguh diperlukan untuk memantapkan janji kesetiaanya terhadap anggota pramuka.

Sudah seharusnya seluruh pemuda indonesia setia kepada Tuhannya, sesamanya dan dirinya sendiri. Berkumpul sesama teman pramuka dengan berbagai agenda kegiatan keren, gembira dan asyik menambah wawasan dan pengalaman. Mencapai cita-cita setinggi langit dan menghasilkan karya membumi itulah yang dilakukan bagi insan pramuka. Bukan saatnya pemuda mengahabiskan waktunya sia-sia untuk hal tidak bermanfaat. Kesetiaan pada janji pramuka ini membawa pemuda menuju masa depan cerah yang gemilang sehingga membawa manfaat bagi seluruh alam.

Di hari pramuka ke-55 mari kita renungkan dan interopeksi kepada janji trisatya apakah sudah dilaksanakan sepenuhnya atau bahkan mengingkari sepenuhnya. Setelah kita renungkan mari kita ucapkan kembali janji tersebut dengan disetai kesetiaan, kesiapan dan kesediaan yang matang. Trisatya sudah dihayati dan diucapkan dengan sungguh-sungguh maka saatnya masa depan gemilang pemuda indonesia segera terwujud. Jika pembangunan karakter suatu bangsa indonesia meningkat maka pembangunan kemajuan bangsa indonesia semakin meningkat.


Posting Komentar untuk "REFLEKSI ULANG JANJI DI HARI PRAMUKA KE-55 SEBAGAI SARANA MEMPERKUAT DAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA"